Widget HTML #1

Bayi Prematur, Tanda Rendahnya Status Gizi Bayi?

Merencanakan kehamilan sehat adalah hal utama yang harus diperhatikan oleh para Ibu. Itulah sebabnya mereka harus berhati-hati terhadap makanan yang dikonsumsi serta memperhatikan asupan dan status gizi bayi.

Akan tetapi yang sering terjadi, seorang ibu umumnya “menyerah” untuk memperhatikan pola makan disebabkan faktor hormonal seperti mual (morning sickness) dan sebagainya.

Bayi Prematur, Tanda Rendahnya Status Gizi Bayi?

Beberapa di antaranya malah sengaja tidak mengonsumsi vitamin dan mineral yang diperlukan janin sesuai anjuran dokter dengan alasan “malas.”

Kemalasan sang Ibu ini bisa saja menimbulkan efek yang tidak diinginkan, seperti janin lahir dengan berat badan rendah, memiliki masalah kesehatan permanen, sampai lahir prematur.

Wanita Yang Berisiko Memiliki Bayi Prematur

Kelahiran dini merupakan persoalan kesehatan serius yang jumlahnya makin meningkat. Itulah sebabnya para pakar meneliti penyebab-penyebab terjadinya kelahiran dini, apakah hal itu berkaitan dengan dengan status gizi bayi rendah karena asupan gizi Ibunya kurang.

Siapa saja yang memiliki risiko besar melahirakan bayi prematur dan bagaimana cara mencegahnya? Berikut ini beberapa faktor yang meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Memiliki Sejarah Melahirkan Dini

Wanita yang sebelumnya pernah melahirkan dini (memiliki bayi prematur) memiliki risiko besar mempunyai bayi prematur pada kehamilan berikutnya.

Risiko ini semakin meningkat jika jarak kehamilannya saling berdekatan, misalnya selisihnya hanya satu tahun. Mengendalikan faktor penyebab lahirnya prematur dengan mengatur jarak kehamilan misalnya, akan mengurangi risiko terjadinya bayi prematur.

Melahirkan Bayi Kembar

Ibu yang mengandung bayi kembar (dua, tiga, dan seterusnya) juga memiliki risiko besar untuk melahirkan bayi prematur. Ketika Anda mengandung bayi kembar, berkonsultasilah dengan dokter tentang hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko memiliki bayi prematur.

Masalah Rahim

Terjadinya infeksi dan masalah rahim lainnya dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Penanganan bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, bergantung pada masalahnya.

Namun ketika wanita diketahui memiliki masalah di rahimnya, umumnya dokter akan menyarankan untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas fisik dengan bed rest, mengonsumsi obat tertentu, dan sebagainya. Cara tersebut biasanya manjur untuk mencegah kelahiran dini.

Diabetes

Jika Anda menderita diabetes tipe 1 atau 2, maka Anda termasuk yang berisiko besar melahirkan bayi prematur. Mengontrol kadar gula darah saat hamil jauh lebih sulit dibanding ketika belum hamil. Menjaga kadar gula darah dengan mengonsumsi makanan sehat dapat mengurangi kelahiran prematur dan mencegah diabetes saat hamil.

Merokok

Wanita hamil harus dapat menghentikan kebiasaan merokok saat dia dinyatakan positif hamil, jika tidak ingin memiliki bayi prematur.

Mengkonsumsi Makanan/Minuman Beralkohol

Alkohol dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Sekecil atau sesedikit apa pun alkohol yang Anda konsumsi, tetap akan memberi efek yang tidak bagus pada kehamilan.

Usia

Wanita hamil pada usia di bawah 18 tahun dan di atas 30 tahun meningkatkan risiko melahirkan bayi prematur. Aturlah usia kehamilan Anda untuk mengurangi faktor risiko.

Kurang Gizi

Wanita dengan indeks massa tubuh rendah memiliki risiko besar melahirkan bayi prematur. Begitu juga dengan wanita kurang gizi. Untuk pencegahan kelahiran prematur, hiduplah dengan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan cukup gizi.

Menghindari hal-hal yang meningkatkan risiko kelahiran prematur, diharapkan dapat menurunkan angka terjadinya kelahiran dini.

Post a Comment for "Bayi Prematur, Tanda Rendahnya Status Gizi Bayi?"