Widget HTML #1

Memilih Mainan Bayi Bulan Pertama Yang Tepat

Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan bermain mereka belajar. Oleh karena itulah, sekarang banyak dijumpai penjual mainan. Bermacam-macam mainan dijajakan, mulai dari yang berharga murah sampai yang sangat mahal.

Orangtua dihadapkan pada pilihan mainan bagi anak-anaknya yang beragam. Diperlukan kejelian tersendiri untuk memilihkan mainan untuk anak-anak, khususnya memilih mainan bayi bulan pertama yang tepat.

Memilih Mainan Bayi Bulan Pertama Yang Tepat

Memilih mainan harus disesuaikan dengan usia si anak agar mainan itu berfungsi sebagai alat berlatih baginya, juga memberikan kesenangan. Secara keseluruhan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh orangtua saat memilihkan mainan untuk anak-anaknya, yaitu:

  • Mainan itu harus dibuat dari bahan yang aman, yang tidak akan membuat anak terluka saat memainkannya
  • Mainan itu harus mudah dicuci
  • Tidak mengandung bagian yang gampang terlepas
  • Memiliki warna yang mencolok

Memilih Mainan Bayi Usia 0-3 Bulan

Khusus untuk bayi yang berusia 0-3 bulan, orangtua sebaiknya memilihkan mainan yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian. Mainan ini biasanya berupa kerincingan, bel, sekumpulan mainan yang jika saling beradu mengeluarkan bunyi yang ringan seperti kunci mainan, atau mainan yang mengeluarkan suara dengan bantuan tenaga baterai.

Fungsi mainan yang dapat mengeluarkan bunyi ini adalah adalah untuk menstimulasi bayi melalui rangsangan suara. Mainan itu juga sebaiknya berwarna cerah untuk merangsang indera penglihatan si bayi.

Untuk menstimulasi bayi usia 0-3 bulan dengan mainan-mainannya, dibutuhkan juga peran serta orangtua. Sebaiknya orangtua juga bermain bersama bayinya. Sering-seringlah mengajaknya berbicara dengan suara yang lembut. Selain sering mengajak berbicara, peluk dan belailah si bayi setiap ada kesempatan. Ajak dia dalam berbagai kegiatan yang dilakukan orangtua. Kalau bayi tersenyum, balas senyumannya sambil menatap matanya dan mengajaknya bicara.

Ajak juga bayi bermain sambil digendong. Gendong dia dengan posisi tegak dan ajak dia berkeliling. Perlihatkan pada si bayi benda-benda yang bercahaya atau yang berwarna cerah. Bagi bayi, itu merupakan mainan. Orangtua hanya perlu berhati-hati agar bayinya tidak meraih benda-benda yang mudah pecah atau rusak diterjatuh.

Memilih Mainan Bayi Usia 3-6 Bulan

Setelah bayi bertambah besar, sekitar 3-6 bulan, berilah mainan yang bertekstur untuk merangsang saraf motoriknya. Mainan ini bisa berupa benda-benda yang dirajut, seperti bola rajut atau boneka rajut, mainan dari karet atau kain. Untuk bayi di usia ini, mainan bersuara juga masih diperlukan.

Di usia 6 bulan, bayi biasanya sudah bisa bermain sendiri. Maka dari itu, diperlukan mainan yang mampu mendukung pergerakan dan kesenangannya mengeksplorasi sesuatu. Mainan-mainan yang bentuknya mirip dengan obyek sesungguhnya biasanya akan disukai si bayi. Hanya perlu diperhatikan, mainan itu tidak mengandung bagian-bagian kecil yang mudah lepas. Hal ini dikhawatirkan dapat tertelan olehnya. Di usia ini, bayi biasanya tertarik untuk memasukkan apapun ke mulutnya.

Mainan bayi bulan pertama juga tidak boleh mengandung zat beracun yang berbahaya. Perhatikan pewarna yang digunakan untuk mewarnai mainan itu, jangan sampai menggunakan cat atau pewarna beracun. Mainan juga tidak boleh mudah pecah saat terbanting atau terlempar, supaya si bayi tidak terluka.

Memilih Mainan Bayi Usia 7-9 Bulan

Saat berusia 7 sampai 9 bulan, bayi sudah lebih menguasai untuk menggerakkan jari-jarinya. Bayi sudah dapat memegang atau menarik-narik benda yang ada di dekatnya. Untuk bayi seusia ini, orangtua bisa memberikan mainan-mainan berbentuk kotak yang terbuat dari kayu, mainan bola-bola, atau boneka-boneka kain.

Memilih Mainan Bayi Usia 10-12 Bulan

Sedangkan untuk untuk anak usia 10-12 bulan, mereka sudah mulai dapat berjalan,walau masih tertatih-tatih. Untuk mereka, berilah mainan yang dapat bergerak, agak mainan itu bisa ditarik olehnya. Bisa juga mainan bola karet yang bisa dilempar, sehingga si bayi dapat mengejarnya. Hal ini dapat membantunya saat belajar berjalan.

Orangtua juga perlu memperhatikan bahan pembuat mainan. Saat ini, mainan-mainan untuk bayi dan anak-anak didominasi dari bahan kayu, plastik, karet dan kain. Mainan dari kayu paling direkomendasikan karena lebih kuat dan awet.

Namun, orangtua biasanya lebih memilih mainan yang terbuat dari plastik, karena dianggap lebih lembut dan aman untuk anak. Pemilihan mainan dari plastik inilah yang harus diperhatikan karena sebetulnya tidak semua bahan plastik cocok untuk anak-anak, bayi khususnya.

Plastik yang cocok sebagai bahan mainan bagi bayi adalah bahan PVC (polyvinyl chloride) atau yang lebih dikenal dengan vinyl. Bahan ini tergolong aman dan tahan lama, serta mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan.

Ada beberapa orang yang cemas dengan penggunaan bahan vinyl ini untuk mainan bayi. Hal ini karena dalam vinyl terkandung bahan yang disebut Diisononyl phthalate (DINP). DINP ini memang sering digunakan untuk membuat mainan karena menjadikan mainan itu lembut dan fleksibel.

Orangtua tidak perlu khawatir dengan bahan DINP ini, karena penelitian yang dilakukan oleh American Council of Science and Health menunjukkan bahwa bahan DINP aman untuk digunakan dan tidak akan menyakiti si bayi. Namun, harus tetap diawasi agar mainan itu tidak masuk ke mulutnya.

Untuk anak-anak yang masih berusia di bawah 1 tahun, orangtua sebaiknya memilihkan mainan plastik yang tidak mudah pecah, karena dapat membahayakan nyawa anak jika pecahan-pecahan tersebut tertelan. Pilihlah mainan plastik yang lembut dan tebal.

American Academy of Family Physicians dan American of Pediatrics juga merekomendasikan agar orangtua memberikan mainan plastik yang memiliki simbol daur ulang. Hal ini karena mainan plastik yang terbuat dari bahan daur ulang biasanya cukup aman untuk anak.

Para orangtua juga mungkin pernah membaca bahwa banyak mainan plastik yang mengandung racun. Hal ini memang benar. Oleh karena itu, hindari mainan yang berbau cat yang sangat tajam dan catnya mudah mengelupas. Hal itu menunjukkan bahwa mainan tersebut mengandung logam timbal yang berbahaya.

Memelihara Mainan Bayi

Orangtua juga perlu mencuci mainan bayi secara berkala. Namun, jangan cuci mainan yang terbuat dari plastik dengan air panas karena zat-zat dalam mainan tersebut dapat larut.

Selain memilihkan mainan yang tepat untuk bayi sesuai usianya, penting juga bagi orangtua untuk memberikan lingkungan yang aman bagi buah hatinya. Semua peralatan pembersih rumah tangga dan obat-obatan sebaiknya disingkirkan dari jangkaian anak. Simpan di lemari yang terkunci.

Pasang stop kontak di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Jangan sampai hal ini membahayakan dirinya. Kalaupun stop kontak sudah terpasang di tempat yang tidak terlalu tinggi dan masih bisa diraih oleh anak, sebaiknya tutup lubang saluran listriknya.

Singkirkan juga dan simpan di tempat yang aman barang-barang yang berkabel, karena anak akan mudah tertarik untuk menariknya. Selain untuk mencegah kerusakan alat, kabel-kabel pada peralatan tersebut dapat membahayakan si bayi jika sampai terlilit ke lehernya, atau mungkin saja dia tersandung kabel yang tergeletak sembarangan. Kabel yang terjuntai sembarangan bisa menarik perhatian bayi untuk menariknya dan bukan tidak mungkin bayi tertimpa peralatan yang berkabel tersebut.

Beri pagar di tempat-tempat yang dapat membahayakan nyawa si bayi, misalnya kolam renang atau tangga. Jangan sampai si bayi tenggelam atau jatuh menggelundung dari tangga.

Demikianlah artikel sepuat mainan bayi bulan pertama. Semoga informasi yang disajikan bermanfaat bagi para pembaca, terutama oragtua dalam mengasuh buah hatinya.

Post a Comment for "Memilih Mainan Bayi Bulan Pertama Yang Tepat"