Widget HTML #1

Pembuahan Dan Pertumbuhan Janin Pada Masa Kehamilan

Memasuki masa-masa kehamilan merupakan saat yang menegangkan bagi seorang ibu. Apalagi kalau ini kehamilan pertama yang sangat diinginkan oleh pasangan suami istri. Tanda-tanda kehamilan akan muncul dan dapat dirasakan oleh si ibu. Mulai dari terhentinya masa haid, perasaan mual, sampai perubahan bentuk fisik karena perut menjadi besar dan berat badan bertambah.

Karakteristik dasar seorang anak terbentuk sejak saat pembuahan, ketika sperma ayahnya bertemu dengan sel telur ibunya membentuk zygote (awal pembelahan sel besar-besaran menjadi embrio). Setiap sel embrio mengandung informasi genetik di dalam 46 kromosom.

Pembuahan Dan Pertumbuhan Janin Pada Masa Kehamilan

Kromosom ini terbentuk dari bagian-bagian lebih kecil yang disebut gen. Setiap gen mengontrol suatu aspek pertumbuhan embrio, seperti warna rambut. Sedangkan beberapa kelompok gen mendasari luas dan tingkat kecerdasan sehingga penurunan sifat semakin rumit.

Sel telur yang tersusupi sperma di saluran fallopian segera terbuahi. Dari jutaan sperma yang keluar, hanya satu yang berusaha membenamkan diri dalam dinding sel telur yang sudah masak dan menyatukan dua inti sel. Begitu ini terjadi, setiap kromosom dan gen-gen di dalamnya bergabung dengan lawannya. Di saat inilah sifat-sifat keturunan terbentuk untuk mendasari tahapan selanjutnya.

Sel yang baru dibuahi, yang bermuatan 46 kromosom ini, membelah diri setiap beberapa jam sambil bergerak menuju rahim. Dalam seminggu setelah pembuahan, kelompok sel yang terus tumbuh itu telah melekatkan diri di dinding uterus. Di saat kehamilan mulai terasa, telur tersebut sudah siap menjadi embrio dan plasenta. Setelah 12 minggu, sudah tampak bentuk fetus yang bisa dilihat.

Plasenta yang sehat menjadi faktor penting dalam keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Organ berbentuk piring ini adalah perantara bagi ibu dengan bayi yang dikandungnya. Ia menjadi paru-paru, hati, ginjal, serta saluran pencernaan bagi fetus yang belum dewasa dan terhubungkan dengan aliran darah si ibu melalui tiga pembuluh darah yang teranyam.

Plasenta menyerap oksigen, makanan, serta antibody dari darah si ibu dan membuang sisa dari sirkulasi janin. Plasenta ini tertanam kuat di dinding rahim selama masa kehamilan dan beratnya sekitar setengah kilogram pada saat kelahiran. Begitu bayi lahir, ia terpisah dan keluar setelah si bayi.

Perkembangan Embrio

Embrio adalah calon bayi sampai usia kehamilan 12 minggu. Pada bulan pertama sekelompok sel dengan cepat membentuk struktur yang akan menjadi bayi. Pada minggu ke-6 telah terbentuk kepala dan leher, sedangkan otak dan jantung mulai berdenyut.

Pada minggu ke-8 usus sudah hampir terbentuk sempurna dan semua organ tubuh telah mulai muncul. Dalam minggu-minggu pertama ini embrio sangat rawan terhadap alcohol, obat-obatan, dan infeksi. Pada minggu ke10 embrio sudah berbentuk makhluk dan pada minggu ke-12 sudah bisa disebut janin.

Janin Dapat Merasakan Apa?

Sejak minggu ke-13 organ bayi telah lengkap terbentuk. Di dalam perut, janin dapat bereaksi terhadap cahaya, sentuhan, serta suara, dan sanggup bergerak spontan. Si Ibu belum merasakan gerakannya sampai minggu ke-20. Namun, sebelum itu si janin sudah bisa menendang dan membuka/ menutupkan jari-jari tangan dan kaki, serta mengekspresikan wajahnya sendiri.

Di tengah masa kehamilan, telinga bagian tengah telah terbentuk sempurna. Janin bisa bereaksi terhadap berbagai suara, seperti musik. Janin juga bisa bergerak dengan kuat oleh suatu bunyi yang mengejutkan dan menendang atu membentur untuk memprotes. Pada bulan ke-7, tendangannya sudah bisa teraba dari luar perut.

Pada awal kehamilan, janin akan menjauhi sentuhan plasenta ke bagian tubuhnya. AKan tetapi, di masa kehamilan lebih lanjut, janin justru menghampiri plasenta. Boleh jadi janin sudah menyadari sekelilingnya, namun otaknya belum cukup dewasa.

Post a Comment for "Pembuahan Dan Pertumbuhan Janin Pada Masa Kehamilan"