Widget HTML #1

Status Kesehatan Ibu Hamil yang Baik

Masa-masa kehamilan merupakan masa yang sangat penting bagi seorang ibu. Pada masa inilah, ibu mulai menentukan masa depan buah hatinya.

Masa depan buah hati tidak hanya dipersiapkan ketika ia sudah lahir di dunia. Tidak hanya dengan membelikannya pakaian dan mainan yang lengkap atau menyekolahkannya di sekolah-sekolah terbaik.

Status Kesehatan Ibu Hamil yang Baik

Masa depan itu sudah harus dipersiapkan sejak sang buah hati masih berupa janin di dalam kandungan. Salah satu bentuk persiapan itu adalah dengan memperhatikan Status Kesehatan Ibu Hamil.

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin yang sedang dikandung. Bagi ibu sendiri, kesehatan yang baik selama masa kehamilan juga akan sangat membantu ketika tiba saatnya melahirkan dan kemudian menyusui bayi yang baru dilahirkan.

Jika status kesehatan ibu hamil buruk, misalnya menderita anemia, maka bayi yang dilahirkan berisiko lahir dengan berat badan di bawah normal (BBLR – Berat Badan Lahir Rendah). 

Bayi dengan BBLR ini sendiri memiliki risiko kesakitan (seperti infeksi saluran pernafasan bagian bawah) dan kematian yang lebih tinggi daripada bayi yang dilahirkan dengan berat badan normal. Bagi ibu sendiri, anemia ini meningkatkan risiko pendarahan saat persalinan dan pasca persalinan, gangguan kesehatan, bahkan risiko kematian.

Untuk meningkatkan atau mempertahankan status kesehatan ibu hamil agar selalu dalam kondisi baik, ibu hamil harus memakan makanan yang bergizi seimbang.

Makanan yang dikonsumsi ibu hamil haruslah:

Memenuhi Kebutuhan Kalori Ibu Hamil

Kebutuhan kalori ibu hamil ini lebih banyak sekitar 300 kkal per hari daripada ibu yang tidak hamil. Sumber kalori ini berasal dari karbohidrat dan lemak. Kekurangan kalori akan berpengaruh pada perkembangan otak janin.

Mengandung Protein

Protein ini dibutuhkan untuk membentuk jaringan dan struktur tubuh ibu hamil dan janin, pertumbuhan plasenta, jaringan uterus, cairan amnion, ketuban, hemoglobin, plasma protein, dan cadangan maternal ketika melahirkan dan menyusui.

Mengandung Vitamin Dan Mineral

Kekurangan asam folat (termasuk dalam golongan vitamin B), misalnya, dapat menyebabkan anemia pada ibu dan janin, keguguran, lahir prematur, dan kesulitan kontraksi saat melahirkan. Sementara kekurangan kalsium dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan tulang dan gigi janin serta meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu karena janin mengambil cadangan kalsium dari tulang ibu.

Kekurangan vitamin dan dan mineral dapat dipenuhi dengan mengonsumsi suplemen. Namun, konsumsi suplemen ini harus sesuai dengan anjuran dokter karena kelebihan vitamin dan mineral pun akan berdampak tidak baik pada janin dan ibu. Misalnya: kekurangan vitamin A akan menimbulkan risiko mata rabun, namun kelebihan vitamin A justru dapat mengakibatkan keracunan janin dan kerusakan tulang janin.

Mengandung Cukup Serat

Kekurangan serat dapat mengakibatkan sembelit pada ibu hamil. Jika dibiarkan tanpa penanganan akan berdampak buruk pada janin, misalnya kelainan kromosom.

Mengandung Cukup Air

Kekurangan cairan dapat mengakbatkan dehidrasi pada ibu. Jika dehidrasi ini sangat parah, bayi yang dilahirkan kelak berisiko lahir dengan BBLR.

Selain itu, status kesehatan ibu hamil yang baik juga dipengaruhi oleh pola hidup yang sehat, misalnya: menghindari stres, tidak merokok dan tidak berada di lingkungan perokok, tidak meminum minuman beralkohol, cukup berolah raga, dan cukup beristirahat.

Post a Comment for "Status Kesehatan Ibu Hamil yang Baik"