Widget HTML #1

Hamil Sehat Harus Direncanakan Agar Ibu dan Bayi Selamat

Bagaimana cara merencanakan kehamilan yang sehat? Mungkin hal tersebut sering menjadi pertanyaan bagi banyak perempuan. Pasalnya, meski telah digariskan bahwa kehamilan adalah proses alami bagi perempuan namun tak banyak yang tahu bagaimana agar ibu dan janin sehat saat persalinan. Maka tanpa adanya persiapan dan pengetahuan yang cukup perempuan yang merencanakan hamil berpotensi terkena masalah-masalah serius dalam kehamilan yang bisa berakibat buruk.

Kehamilan merupakan sebuah proses yang dimulai dari pembuahan sel telur perempuan oleh spermatozoa dari laki-laki. Sel telur yang dibuahi akan berkembang menjadi bakal embrio yang kemudian menjalani pembelahan sampai menjadi embrio. Bakal janin ini lalu menempel di selaput lendir rahim yang terletak di rongga rahim. Setelah semua ini terjadi, maka seorang perempuan bisa dibilang telah resmi hamil.

hamil-sehat-harus-direncanakan-agar-ibu

Namun, proses hamil bukanlah perkara mudah. Beberapa penelitian mengungkapkan sekitar 5 hingga 10 persen kehamilan menimbulkan masalah yang berakibat persalinan menjadi tidak normal. Sehingga untuk pencegahan persiapan selama masa kehamilan merupakan hal yang penting. Hal ini dimaksudkan guna mempersiapkan sebaik mungkin kondisi fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

Apa Itu Hamil Sehat?

“Kehamilan yang sehat adalah kondisi di mana ibu hamil dan janinnya sehat secara fisik dan mental, mulai saat masa kehamilan, persalinan dan nifas. Terutama pada masa kehamilan, calon ibu harus benar-benar memperhatikan kondisi tubuh dan janinnya,” jelas dr Murtiningsih SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Surakarta.

Penting diketahui bagi ibu, untuk mengetahui usia kehamilannya, hal yang harus dilakukan adalah dengan mengingat hari pertama dan terakhir haid yang dialami. Sangat dianjurkan ketika terlambat haid selama dua minggu hingga satu bulan untuk segera melakukan pemeriksaan. Sehingga apabila terjadi kelainan pada ibu maupun janin dapat segera diketahui penanganannya.

Murtiningsih menjelaskan, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan ibu hamil agar kehamilan dan persalinannya sehat. Yakni pengawasan kehamilan, nutrisi dan pengawasan berat badan, serta perawatan badan dan pakaian.

Awasi Kehamilan

Dari segi pengawasan kehamilan, terdapat beberapa hal yang perlu diawasi terutama terkait kondisi tubuh ibu seperti berat badan, tekanan darah, serta adanya kelainan pada ibu dan janin. “Semakin tua usia kehamilan maka frekuensi pemeriksaan harus semakin rutin. Seperti pada trimester I di mana pemeriksaan hanya dilakukan sebulan sekali. Maka pada trimester II atau III paling tidak harus seminggu sekali,” jelasnya.

Sementara untuk pemeriksaan ultrasonografi (USG), pemeriksaan dapat dilakukan tiga kali selama hamil, yaitu pada trimester I, II, dan III. USG pada trimester I untuk memastikan bahwa janin berada di dalam rahim, trimester II untuk mengetahui posisi janin (seperti adanya sungsang) atau melihat adanya kecacatan. Serta trimester III, untuk persiapan persalinan yang berkaitan dengan metode yakni cara normal atau caesar.

Nutrisi Bagi Ibu Hamil

Dari segi nutrisi dan pengawasan berat badan, nutrisi yang diberikan pada ibu hamil harus benar-benar tercukupi dengan lengkap dan seimbang. Sebab, kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan saat kehamilan. Kekurangan makanan (nutrisi) dapat menyebabkan anemia, abortus, gangguan kontraksi rahim, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, hingga pendarahan setelah melahirkan.

Sebagai solusi, ibu hamil harus menambah asupan makanan tanpa berpantang pada makanan tertentu. Namun, jika kelebihan makanan akan mengakibatkan masalah seperti janin besar, diabetes dalam kehamilan, preeklamsia, dan beberapa masalah lain. Dan hal yang harus dilakukan adalah mengurangi asupan karbohidrat dan menambahkan asupan sayur dan buah. “Kenaikan berat badan ibu hamil yang normal adalah 6,5 sampai 16 kilogram selama hamil,” tuturnya.

Sedangkan pada perawatan badan dan pakaian, Murtiningsih mengatakan ibu hamil dapat melakukan senam hamil, perawatan payudara, dan perawatan gigi. Senam hamil diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan mempersiapkan diri guna menjalani persalinan. Senam dapat dimulai pada kehamilan berusia lima bulan, dan bisa ditambahkan dengan jalan kaki bila akhir usia kehamilan. Demikian pula dengan perawatan payudara, karena saat hamil payudara akan membesar, maka perlu dilakukan perawatan yang bisa dimulai saat trimester II agar siap menyusui setelah persalinan.

“Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah pakaian. Karena ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengenakan baju yang longgar dan mudah dipakai, seperti pemakaian BH yang cukup besar dan menunjang payudara. Sepatu dan alas kaki dengan tumit tinggi tidak dianjurkan dipakai saat hamil,” imbaunya.

Walaupun begitu, sebaiknya ibu hamil sering mengonsultasikan tentang kehamilannya pada dokter kandungan maupun bidan. Karena kehamilan sehat adalah bagaimana si ibu dapat menjaga diri dan calon bayi. Sebelum menuju kehamilan itu sendiri, ada baiknya mulai saat ini setiap perempuan harus menyiapkan mental dan memulai dengan menjalani pola hidup sehat.

Post a Comment for "Hamil Sehat Harus Direncanakan Agar Ibu dan Bayi Selamat"